Jumat, 30 Oktober 2009

Berpikir Sederhana

Berpikir Sederhana
 
Terpetik sebuah kisah, seorang pemburu berangkat ke hutan dengan
membawa busur dan tombak. Dalam hatinya dia berkhayal mau membawa
hasil buruan yang paling besar, yaitu seekor rusa. Cara berburunya
pun tidak pakai anjing pelacak atau jaring penyerat, tetapi menunggu
di balik sebatang pohon yang memang sering dilalui oleh binatang-
binatang buruan.
 
Tidak lama ia menunggu, seekor kelelawar besar kesiangan terbang
hinggap di atas pohon kecil tepat di depan si pemburu. Dengan ayunan
parang atau pukulan gagang tombaknya, kelelawar itu pasti bisa
diperolehnya. Tetapi si pemburu berpikir, "untuk apa merepotkan diri
dengan seekor kelelawar? Apakah artinya dia dibanding dengan seekor
rusa besar yang saya incar?"
 
Tidak lama berselang, seekor kancil lewat. Kancil itu sempat berhenti
di depannya bahkan menjilat-jilat ujung tombaknya tetapi ia
berpikir, "Ah, hanya seekor kancil, nanti malah tidak ada yang makan,
sia-sia." Agak lama pemburu menunggu. Tiba-tiba terdengar langkah-
langkah kaki binatang mendekat, pemburupun mulai siaga penuh,tetapi
ternyata, ah... kijang. Ia pun membiarkannya berlalu. Lama sudah ia
menunggu, tetapi tidak ada rusa yang lewat, sehingga ia tertidur.
 
Baru setelah hari sudah sore, rusa yang ditunggu lewat. Rusa itu
sempat berhenti di depan pemburu, tetapi ia sedang tertidur. Ketika
rusa itu hampir menginjaknya, ia kaget. Spontan ia berteriak,
Rusa!!!" sehingga rusanya pun kaget dan lari terbirit-birit sebelum
sang pemburu menombaknya. Alhasil ia pulang tanpa membawa apa-apa.
 
Banyak orang yang mempunyai idealisme terlalu besar untuk memperoleh
sesuatu yang diinginkannya. Ia berpikir yang tinggi-tinggi dan
bicaranya pun terkadang sulit dipahami. Tawaran dan kesempatan-
kesempatan kecil dilewati begitu saja, tanpa pernah berpikir bahwa
mungkin di dalamnya ia memperoleh sesuatu yang berharga. Tidak jarang
orang orang seperti itu menelan pil pahit karena akhirnya tidak
mendapatkan apa-apa.
 
Demikian juga dengan seseorang yang mengidamkan pasangan hidup, yang
mengharapkan seorang gadis cantik atau perjaka tampan yang alim,
baik, pintar dan sempurna lahir dan batin, harus puas dengan tidak
menemukan siapa-siapa

BERSYUKUR

Ada pepatah Cina kuno mengatakan:;
 
dengan MELIHAT, aku TAHU
dengan MENDENGAR, aku MENGERTI
dengan MENJALANI, aku PAHAM
 
Selalu bersyukur akan membuat kita bahagia.
 
Beberapa cerita berikut ini menggambarkannya...
 
Begitu memasuki mobil mewahnya, seorang direktur bertanya
pada sopir pribadinya, "Bagaimana 'kira-kira cuaca hari
ini?" Si sopir menjawab,
 
"Cuaca hari ini adalah cuaca yang saya sukai." Merasa
penasaran dengan jawaban tersebut, direktur ini bertanya
lagi, "Bagaimana kamu bisa begitu yakin?".Supirnya
menjawab, "Begini, pak, saya sudah belajar bahwa saya tak
selalu mendapatkan apa yang saya sukai, karena itu saya
selalu menyukai apapun yang saya dapatkan".
 
Jawaban singkat tadi merupakan wujud perasaan syukur.
Syukur merupakan kualitas hati yang terpenting. Dengan
bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa damai,
tenteram, dan bahagia. Sebaliknya, perasaan tak bersyukur
akan senantiasa membebani kita. Kita akan selalu merasa
kurang dan tak bahagia.
 
Ada dua hal yang sering membuat kita tak bersyukur.
 
Pertama, kita sering memfokuskan ;diri pada apa yang kita
inginkan, bukan pada apa yang kita miliki.
 
Katakanlah Anda sudah memiliki sebuah rumah, kendaraan,
pekerjaan tetap, dan pasangan yang baik. Tapi Anda masih
merasa kurang.
 
Pikiran Anda dipenuhi berbagai target dan keinginan. Anda
begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah, mobil
mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak
uang. Kita ingin ini dan itu. Bila tak mendapatkannya kita
terus memikirkannya. Tapi anehnya, walaupun sudah
mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan sesaat.
Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi. Jadi,
betapapun banyaknya harta yang kita miliki kita tak pernah
menjadi "kaya" dalam arti yang sesungguhnya.
 
 
Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang "kaya".
Orang yang "kaya" bukanlah orang yang memiliki banyak hal,
tetapi orang yang dapat menikmati apapun yang mereka
miliki. Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan,
tapi kita perlu menyadari bahwa inilah akar perasaan tak
tenteram. Kita dapat mengubah perasaan ini dengan berfokus
pada apa yang sudah kita miliki. Cobalah lihat keadaan di
sekeliling Anda, pikirkan yang Anda miliki, dan
syukurilah. Anda akan merasakan nikmatnya hidup.
 
 
Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik atasan,
pasangan, dan orang-orang di sekitar Anda. Mereka akan
menjadi lebih menyenangkan.
 
 
Seorang pengarang pernah mengatakan, "Menikahlah dengan
orang yang Anda cintai, setelah itu cintailah orang yang
Anda nikahi." Ini perwujudan rasa syukur.
 
;Ada cerita menarik mengenai seorang kakek yang mengeluh
karena tak dapat membeli sepatu, padahal sepatunya sudah
lama rusak.
 
Suatu sore ia melihat seseorang yang tak mempunyai kaki,
tapi tetap ceria karena masih bisa mempergunakan
tangannya. Saat itu juga si kakek berhenti mengeluh dan
mulai mengucap syukur.
 
Hal kedua yang sering membuat kita tak bersyukur adalah
adanya kecenderungan membanding-bandingkan diri kita
dengan orang lain. Kita merasa orang lain lebih beruntung.
Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai,
lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih
kaya dari kita.
 
Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari
rumput di pekarangan sendiri.
 
Ada cerita menarik mengenai dua pasien rumah sakit jiwa.
Pasien pertama sedang duduk termenung sambil menggumam,
"Lulu, Lulu."
 
Seorang pengunjung yang keheranan menanyakan masalah yang
dihadapi orang ini. Si dokter menjawab, "Orang ini jadi
gila setelah cintanya ditolak oleh Lulu." Si pengunjung
manggut-manggut, tapi begitu lewat sel lain ia terkejut
melihat penghuninya terus menerus memukulkan kepalanya di
tembok dan berteriak, "Lulu, Lulu". "Orang ini juga punya
masalah dengan Lulu?" tanyanya keheranan. Dokter kemudian
menjawab, "Ya, dialah yang akhirnya menikah dengan
Lulu."...
 
Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa
yang kita miliki.Karena itu bersyukur merupakan kualitas
hati yang tertinggi.
 
Cerita terakhir adalah mengenai seorang ibu yang sedang
terapung dilaut karena kapalnya karam, namun tetap
berbahagia. Ketika ditanya kenapa demikian, ia menjawab,
"Saya mempunyai dua anak laki-laki. Yang pertama sudah
meninggal, yang kedua hidup di tanah seberang. Kalau
berhasil selamat, saya sangat bahagia karena dapat
berjumpa dengan anak kedua saya. Tetapi kalaupun mati
tenggelam, saya juga akan berbahagia karena saya akan
berjumpa dengan anak pertama saya di surga."


 Sungguh temanku, rasa syukur itu memang sangat luuaar
biasa dan teramat sangat membahagiakan hati !

Kamis, 29 Oktober 2009

TUHAN TAHU

Beberapa Hal Yang Dapat Mendorongmu Untuk Tetap Bertahan !

Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia...
Tuhan tahu betapa keras engkau sudah berusaha.

Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih...
Tuhan sudah menghitung airmatamu.

Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa
berlalu begitu saja...
Tuhan sedang menunggu bersama denganmu.

Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk
menelepon.
Tuhan selalu berada disampingmu.

Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu
hendak berbuat apa lagi...
Tuhan punya jawabannya.

Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan...
Tuhan dapat menenangkanmu.

Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan...
Tuhan sedang berbisik kepadamu.

Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap syukur..
Tuhan telah memberkatimu.

Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban...
Tuhan telah tersenyum padamu.

Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi...
Tuhan sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu.
Ingat bahwa dimanapun kau atau kemanapun kau menghadap... TUHAN TAHU


***
Jika kau sangat diberkati dengan artikel ini, sampaikanlah kepada
teman * teman yang kau kasihi !

10 Kebiasaan yang dapat Merusak Otak

edited by dr. Martin Leman, DTM&H

n Jane Pangemanan, ST

1. Tidak Sarapan Pagi
Mereka yang tidak mengkonsumsi sarapan pagi memiliki kadar gula
darah yang rendah, yang akibatnya suplai nutrisi ke otak menjadi
kurang.

2. Makan Terlalu Banyak
Terlalu banyak makan, apalagi yang kadar lemaknya tinggi, dapat
berakibat mengerasnya pembuluh darah otak karena penimbunan lemak
pada dinding dalam pembuluh darah. Akibatnya kemampuan kerja otak
akan menurun.

3. Merokok
Zat dalam rokok yang terhisap akan mengakibatkan penyusutan otak
secara cepat, serta dapat mengakibatkan penyakit Alzheimer.

4. Mengkonsumsi gula terlalu banyak
Konsumsi gula yang terlalu banyak akan menyebabkan terganggunya
penyerapan protein dan nutrisi, sehingga terjadi ketidakseimbangan
gizi yang akan mengganggu perkembangan otak

5. Polusi Udara
Otak adalah konsumen oksigen terbesar dalam tubuh manusia. Menghirup
udara yang berpolusi menurunkan suplai oksigen ke otak sehingga
dapat menurunkan efisiensi otak.

6. Kurang Tidur
Otak memerlukan tidur sebagai saat beristirahat dan memulihkan
kemampuannya. Kekurangan tidur dalam jangka waktu lama akan
mempercepat kerusakan sel-sel otak.

7. Menutup kepala saat tidur
Kebiasaan tidur dengan menutup kepala meningkatkan konsentrasi zat
karbondioksida dan menurunkan konsentrasi oksigen yang dapat
menimbulkan efek kerusakan pada otak.

8. Menggunakan pikiran saat sakit
Bekerja terlalu keras atau memaksakan untuk menggunakan pikiran kita
saat sedang sakit dapat menyebabkan berkurangnya efektifitas otak
serta dapat merusak otak.

9. Kurang menstimulasi pikiran
Berpikir adalah cara yang paling tepat untuk melatih otak kita.
Kurangnya stimulasi pada otak dapat menyebabkan mengkerutnya otak
kita.

10. Jarang berkomunikasi
Komunikasi diperlukan sebagai salah satu sarana memacu kemampuan
kerja otak. Berkomunikasi secara intelektual dapat memicu efisiensi
otak. Jarangnya berkomunikasi akan menyebabkan kemampuan intelektual
otak jadi kurang terlatih.

Minggu, 25 Oktober 2009

BUNDA TERESA

Orang sering keterlaluan, tidak logis, dan hanya mementingkan diri;

Bagaimanapun, maafkanlah mereka

Bila engkau baik hati, bisa saja orang lain menuduhmu punya pamrih;

Bagaimanapun. berbaik hatilah

Bila engkau sukses, engkau akan mendapat beberapa teman palsu, dan beberapa sahabat sejati;

Bagaimanapun jadilah sukses

Bila engkau jujur dan terbuka, mungkin saja orang lain akan menipumu;

Bagaimanapun, jujur dan terbukalah

Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun, mungkin saja dihancurkan orang lain hanya dalam waktu semalam;

Bagaimanapun bangunlah

Bila engkau mendapat ketenangan dan kebahagiaan, mungkin saja orang lain jadi iri;

Bagaimanapun, berbahagialah

Kebaikan yang engkau lakukan hari ini, mungkin saja besok sudah dilupakan orang;

Bagaimanapun, berbuat baiklah.

Bagaimanapun berikan yang terbaik dari dirimu.

Engkau lihat,

Akhirnya ini adalah urusan antara engkau dan Tuhanmu;

Bagaimanapun ini bukan urusan antara engkau dengan mereka.


BUNDA TERESA